MAGELANG, - Lembaga Pengembangan
Pertanian (LPPNU) mengembangkan pertanian berbasis spiritualitas. Model
pertanian ini diharapkan akan membantu korban erupsi dan banjar lahar
hujan untuk segera bangkit dari keterpurukan. Untuk mewujudkan hal ini, LPPNU mendirikan Nahdliyin Learning Center
(NLC) sebagai tempat belajar dan praktik multi pihak. Mereka yang akan
terlibat tidak hanya dari kalangan petani namun seluruh komponen
masyarakat.
Sekretaris LPPNU, Imam Pituduh SH MH mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mendirikan Nahdliyin Learning Center di 349 kabupaten dan 91 kota di seluruh Indonesia.
Sekretaris LPPNU, Imam Pituduh SH MH mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mendirikan Nahdliyin Learning Center di 349 kabupaten dan 91 kota di seluruh Indonesia.
"Kita akan dirikan di seluruh kabupaten yang ada di Indonesia. Kita
mulai bertahap. Tujuan kita adalah menyejahterakan masyarakat," kata
Imam Pituduh saat meresmikan NLC Kabupaten Magelang di Dusun Sorobandan,
Desa Banyudono, Kecamatan Dukun, Minggu (25/3) siang.
Menurut Imam, konsep pertanian yang diusung NLC berbeda dengan
pertanian konvensional. Hal ini karena NLC mengembangkan pertanian
berbasis spiritualitas. Yakni, pengelolaan pertanian sebagai bagian dari
ibadah.
Dalam konsep ini, PBNU melakukan pembangunan pedesaan, pemeliharaan
sumberdaya alam dan pengembangan energi hayati. Pendekatan yang
dilakukan tak semata-mata soal pengetahuan dan manajerial agribisnis,
tetapi melibatkan semangat spiritualitas dan kerohanian.
"Kami mengembangkan pertanian berdasarkan ajaran Al Qur'an, hadist
dan kitab Salaf. Di kitab Salaf sudah banyak diajarkan bagaimana
pertanian yang baik dan tidak merusak alam. Kita harus bertani dengan
tetap menjaga kelestarian alam," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar