Semarang - Magelang, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU)
Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengadakan
Pelatihan Dan Praktik Budidaya Jamur yang merupakan rangkaian program Promosi
Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Pertanian (Agropreneurship) Pada Siswa, Santri
Dan Generasi Muda.
Pelaksanaan Kegiatan
Program ini akan dilaksanakan dengan dua kegiatan utama
yaitu :
- Pelatihan tentang budidaya jamur yang mencakup karateristik, spesifikasi jamur, peralatan yang digunakan, peluang pengembangan jamur dan
- Praktik budidaya jamur di Kabupaten Magelang sebagai sentra budidaya jamur.
Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Pertanian
(Agropreneurship) Pada Siswa, Santri Dan Generasi Muda Dengan Pelatihan Dan
Praktik Berbudidaya Jamur diawali dengan mengklasifikasi dan
mengidentifikasikan calon peserta. Pada tahap pertama dipilih calon peserta
dali wilayah ex.Karisidenan Semarang. Langkah yang dilakukan adalah dengan
mengirimkan surat permohonan pengiriman delegasi siswa atau santri melaui
Kepala Sekolah dan Pengasuh Pondok Pesantren.
1.1.
Pelatihan Budidaya Jamur
Kegiatan ini dimulai dengan acara pembukaan yang
dilakukan di Kantor Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Jl. Dr.
Cipto 180 Semarang pada hari Sabtu Tanggal 22 Januari 2011. Dalam acara pembukaan
dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hadir Bapak Drs. Romulo Simanungsong,
Kepala Biro Bina Produksi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah yang membacakan
teks sambutan Bapak Gubernur Jawa Tengah sekaligus
berkenan membuka acara pelatihan pada pukul 10.00 WIB. Hadir juga Ketua PWNU
yang diwakili Bapak Dr. Abdul Hakim (Wakil Ketua PWNU
Jawa Tengah), perwakilan Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Propinsi Jawa
Tengah, perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, perwakilan
dari Kantor Perhutani Unit I Jawa Tengah, Kepala Lembaga dan Badan Otonom dilingkungan
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (Daftar hadir pembukaan
terlampir).
Pelatihan budidaya jamur hari pertama Sabtu 22 Januari 2011 efektif dimuali
pukul 13.00 hingga pukul 24.00 WIB di Graha Patemon Gunung Pati Semarang. Pelatihan diikuti oleh perwakilan siswa dari Sekolah
Menengah Lanjutan Atas dan sederajat, Santri dari pondok pesantren, perwakilan
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan yang berjumlah 30 (tiga puluh) orang.
Kegiatan pelatihan ini terbagi menjadi empat sesi yaitu :
a. Sesi materi pelatihan dan
diskusi (tanya jawab) tentang kewirausahaan dan prospek budidaya jamur. Secara
ringkas pada sesi ini disampaikan tentang bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda dan prospek ekonomi
budidaya jamur. Materi ini disampaiakn oleh Hasan, SE, praktisi
ekonomi, Ketua Koperasi dan Pengelola Smesco Mart (Pengurus LP2NU Jateng Bidang
Kerjasama dan Kelembagaan).
b. Sesi materi pelatihan dan
diskusi (tanya jawab) tentang peralatan dan teknologi yang digunakan dalam
budidaya jamur. Secara ringkas pada sesi ini disampaikan tentang peralatan apa
yang digunakan dalam berbudidaya jamur tiram. Juga disampaikan bagaimana
pembuatan peralatan sederhana (Teknologi Tepat Guna, TTG) dan bahan dalam
budidaya jamur, sehingga diharapkan para peserta mampu merancang dan membuat
sendiri peralatan dari bahan-bahan bekas yang tersedia. Materi ini disampaikan oleh Helmy Purwanto, ST., MT (Sekretaris
LP2NU Jateng) dan Imam
Syafa’at, ST., MT., (Pengurus LP2NU Jateng Bidang Rekayasa
dan Teknologi yang juga dosen Program
Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang).
c.
Sesi materi pelatihan dan
diskusi (tanya jawab) tentang Karateristik dan Teknik
Budidaya Jamur Tiram. Secara ringkas pada sesi ini disampaikan tentang macam-macam
jenis jamur dan masing-masing karateristiknya, teknik bertanam jamur tiram
mulai dari pembibitan hingga pasca panen. Materi ini
disampaiakn oleh Lutfi Aris Sasongko, STP., M.Si (Ketua
LP2NU Jateng yang juga pengamat
pertanian, praktisi serta petani jamur tiram).
d. Sesi kompilasi
materi dan diskusi merupakan sesi panel untuk ketiga pemateri dimana segala
pada sesi ini di diskusikan prospektif budidaya jamur dengan berbahai
keuntungan dan hambatan yang mungkin timbul.
1.2.
Praktik Budidaya Jamur
Hari kedua Minggu 23 Februari 2011, praktik budidaya
jamur dilakukan di Desa Susukan Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Dimulai dengan
memberangkatkan peserta dari Patemon Gunung Pati dengan menggunakan bus pukul
07.00 WIB. Sesampainya di lokasi praktik pada pukul 09.30 WIB peserta pelatihan
dan praktik dibagi dalam 3 (tiga) kelompok dengan masing-masing kelompok di
dampingi oleh 2 (dua) instruktur.
Setiap kelompok diperlihatkan secara langsung peralatan yang digunakan
melaksanakan praktik bagaimana berbudidaya jamur dari penyiapan media tanam
sampai panen dan pasca panen. Dimulai dari praktik mencampur media tanam yang
terdiri dari serbuk kayu, tapioka, bekatul, gips dan pupuk TSP.
Dilanjutkan dengan praktik memasukkan media tanam kedalam plastik sehingga
menjadi baglog serta bagaimana memperagakan dan menggunakan peralatan press
baglog hingga memasang cincin pada baglog dan siap disterilisasi. Setelah
dilakukan sterilisasi dengan menggunakan peralatan steamer peserta diajak
berlatih untuk memasukan bibit jamur kedalam baglog serta bagaimana cara
menyimpan dan memperlakukan baglog hingga tumbuh jamur tiram.
Praktik proses panen diberikan setelah dijelaskan dan diperlihatkan jamur
yang siap dipanen. Adapun pascapanen diberikan praktik bagaimana menyimpan
jamur pasca panen dan bagaimana memperkakukan
jamur hingga ke tangan konsumen.
1.3.
Respon Peserta Pelatihan
Selama proses pelatihan dan praktik semua peserta yang
terdiri dari siswa, santri dan kalangan generaasi muda mengikuti setiap sesi
dengan antusias. Hal ini dibuktikan dengan berjalannya diskusi dan respon dari
peserta pada setiap pemateri. Responsi yang berupa isian kuisioner yang
diberikan panitia menunjukan jawaban yang mengembirakan dari peserta yang
seruruhnya menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat dengan bertambahnya ilmu serta
pengalaman dalam budidaya jamur serta sebagian besar menginginkan tindak lanjut
dari kegiatan pelatihan dan praktik ini.
Tindak Lanjut dan Rencana Tindak Lanjut
Dari hasil diskusi dan respon peserta melalui isian
kuisioner maka telah dikukan tindaklanjut berupa pembentuakan kelompok dari
para peserta dengan difasilitasi LP2NU. Sebagai langkah awal dibuat jaringan
melalui “Facebook” dengan akun “Lppnu
Jateng” diharapkan dengan jaringan ini informasi dan perkembangan setiap
peserta/anggota dapat disampaikan dan termonitor.
Adapun rencana tindaklanjut yang lain adalah :
1.
Pembentukan jaringan kewirausahaan
dibidang agribisnis
2.
Pendampingan kepada segenap peserta
khususnya terkait budidaya jamur tiram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar